15 Maret 2012 pukul 10:03
Ku lihat mayat-mayat itu terkapar
Ditemani derai tangis yang membanjiri luka
Darah dan air mata menyatu; menyatu sebagai kepedihan
Manusia yang terlahir di atas dunia
Membawakan senyum, bahagia, rindu dan sedikit diwarnai kecewa
Kini tak lagi bernafas; terenggut tangan halus
Mereka menjadi korban perang; perang melawan dunia dan hidup yang kejam
Bahkan mereka pun tak bisa lari dan menghindar
Untuk melawan takdir tuhan
Sungguh, mereka hanyalah manusia yang tak berdaya
Bertempur melawan waktu, dan bertarung dengan pikiran
tiada henti
Pertarungan dalam dunia
Membawa dan menyeret kita pada kegelapan
Hingga sampai kita tak tau lagi seperti apa cahaya
Karna kita selalu berada serta melihat gelap dan gelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar