Menembus Batas Pertanyaan
24 Maret 2012 pukul 5:54 ·
seberapa kau kuat singgah di sana,
diam dan sendiri mendengar sepi berbicara?
jalan itu pernah aku lalui
bersama sayap-sayap yang tak pernah patah
di mana lagi kini mimpi mu melayang terbang?
takkah kunjung temui peraduan yang menentramkan,
agar cepat kembali?
taman itu kini kesepian
menanti kita pulang, lewati kembali lorong kesaksian
tawa mu di sana, menari-nari dalam senyum kecil ku
menikmati kerahamahan gubuk tua di tepian sawah
bukankah itu bukan hanya romantisme belaka,
yang membalut luka kita dengan kenangan indah?
pagi ini burung tak lagi berkicau
mentari pun begitu lama menampakkan raut wajahnya
masih tumbuh atau layukah bunga kita?
aku lupa seperti apa wangi, dan kelembutan kelopaknya?
aku pun tak tau, apa dia masih sudi ku sentuh?
lalu di mana kita mengaduk kopi?
di atas jembatan, dan memetik alunan gitar
lalu kita bernyanyi, lupakan dosa dari segelas minuman?
kau pastilah mengerti, bukan cuma itu tentang kita
bukan pula seuntai kisah di warung seorang nenek tua
barisan bait sajak kita telah lama tak terbaca
begitupun cacatan kecil hari istimewa yang telah lama hilang
tapi, bukankah kita tak sebatas yang tertulis?
kita adalah jawaban dari semua pertanyaan kita
diam dan sendiri mendengar sepi berbicara?
jalan itu pernah aku lalui
bersama sayap-sayap yang tak pernah patah
di mana lagi kini mimpi mu melayang terbang?
takkah kunjung temui peraduan yang menentramkan,
agar cepat kembali?
taman itu kini kesepian
menanti kita pulang, lewati kembali lorong kesaksian
tawa mu di sana, menari-nari dalam senyum kecil ku
menikmati kerahamahan gubuk tua di tepian sawah
bukankah itu bukan hanya romantisme belaka,
yang membalut luka kita dengan kenangan indah?
pagi ini burung tak lagi berkicau
mentari pun begitu lama menampakkan raut wajahnya
masih tumbuh atau layukah bunga kita?
aku lupa seperti apa wangi, dan kelembutan kelopaknya?
aku pun tak tau, apa dia masih sudi ku sentuh?
lalu di mana kita mengaduk kopi?
di atas jembatan, dan memetik alunan gitar
lalu kita bernyanyi, lupakan dosa dari segelas minuman?
kau pastilah mengerti, bukan cuma itu tentang kita
bukan pula seuntai kisah di warung seorang nenek tua
barisan bait sajak kita telah lama tak terbaca
begitupun cacatan kecil hari istimewa yang telah lama hilang
tapi, bukankah kita tak sebatas yang tertulis?
kita adalah jawaban dari semua pertanyaan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar