Daftar Blog Saya
Sabtu, 24 Maret 2012
Cerita Atas Diri Ku
Samirono, 21 November 2011
Dinding-dinding dalam hawa dingin
Jendela seakan menari dan pintu bernyanyi
Lantunkan sebuah lagu, untuk sebuah layar
Yang telah lelah karena hadapi tekanan
Poster-poster di dinding dingin itu membisu
Menatap dengan tanya besar pada tumpukan buku-buku
Yang duduk manis di atas sebuah kardus
Kemudian memalingkan pandangannya karena malu
Karena malu kepada tas yang menertawakannya
Pena pun perlahan berjalan
Bersama sisa tinta yang ia punya
Perlahan mencoba ucapkan kata pada secarik kertas
Ketika belum usai kata-katanya, tintanya habis
Secarik kertas pun menangis, mengadu pada sajadah
Sedang sajadah pun, sedang dalam rindu
Wajah ini menatap cermin
Botol-botol itu masih saja menyapa
Bersama sebatang bara yang menarikan asap
Tak ku mau dia mati
Karena aku letih di sini, karena aku dambakan teriakan
Yang telah lama pergi, yang telah lama hilang
Pergi tinggalkan ku, hilang tinggalkan kisah kita
Saat tangis itu tiada
Kini aku harap tawa itu kembali
Saat cinta pun telah lama mati
Ku harap mampu tuk kembali hidup
Aku perindu, brselimut tirai panggung sandiwara
Yang merindukan semunya, yang ingin semua kembali
Aku memang gelisah, resah melawan cahaya bulan
Aku memang terdiam, diam menahan hasrat tuk lari
Kau pun tau, aku sepi
Hingga ku berdansa bersama sedih dan sesal
Kau pun tau, aku tak mampu dinginkan hati
Hingga aku selalu mengigau di tengah hayalan
Seumpama malam, kita pun menanti mentari
Namun kita pun awan, terlihat indah ketika mentari itu tenggelam
Pasir-pasir itu pun
Mungkin rindukan tapak kaki kita
Ombak itu pun
Mungkin menunngu kita, rindu menerpa kita
Manampah tubuh kita, yang merebah di sana
Angin dan rumput di sana pun
Masih berdendang, berdansa, menunggu kita kembali
Mereka pun bercerita ats diri ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar